Energizer
Sebelum lanjut membaca postingan ini, kata ini bukan iklan. Dalam kosakata Bahasa Inggris hanya ada kata energy dan energize. Energizer, kata ini tiba-tiba muncul saat saya melihat peserta didik pada suatu angkatan di sekolah saya. Satu angkatan yang kira-kira terdiri dari 52 siswa beberapa tahun yang lalu. Sekelompok siswa yang secara mayoritas hampir 100% merupakan peserta didik yang seperti si kucing dalam iklan Energizer, tanpa henti bergerak. Sebuah fenomena yang sangat jarang saya temui selama 17 tahun masa mengajar saya. Meskipun membanding-bandingkan peserta didik seharusnya dihindari seorang pendidik seperti saya, namun mereka menggoreskan kesan yang begitu dalam di dalam kenangan saya sampai hari ini.
 |
Alumni SMP Immanuel 2014
|
Seperti apakah karakteristik para Energizers ini?
Sebagai seorang guru, ciri-ciri ini yang saya lihat ada pada mereka:
- selalu penuh dengan energi. Tentu saja kita tidak bisa mengendalikan dan mengatur kondisi di sekitar kita. Namun, kita seharusnya bisa mengkondisikan diri kita. Sebagai seorang peserta didik, seharusnya kita mempersiapkan diri dengan energi yang penuh untuk mengikuti pembelajaran di sekolah.
- selalu rindu belajar hal-hal yang baru. Hal-hal baru biasanya menjadi tantangan bagi kita karena kita harus keluar dari zona nyaman kita. Sebagian orang tidak menyukai hal baru karena mereka harus menghabiskan waktu untuk belajar, dan memberi usaha yang lebih. Namun ketika kita berani belajar melakukan hal-hal baru yang positif, kita akan mendapat kesempatan untuk melangkah maju dan semakin mengembangkan potensi kita.
- fokus pada tujuan. Energi yang dihabiskan tanpa fokus pada tujuan hanya akan membuat kita berputar-putar tanpa mencapai apa-apa dan tidak membawa kita ke mana-mana. Pada akhirnya kita akan merasa lelah dan kehabisan energi.
- menganggap masalah sebagai tantangan. Masalah tidak dapat kita hindari, yang bisa kita lakukan adalah menentukan cara pandang kita. Apakah kita akan menganggap masalah itu sebagai hambatan yang akan menghentikan kita atau menjadikannya tantangan untuk kita melompat lebih tinggi dan menjadi lebih baik.
- menghargai orang lain. Dalam keragaman potensi yang dimiliki peserta didik, mereka memiliki hati yang terbuka untuk menghargai satu dengan yang lainnya. Mereka saling melengkapi dan menyemangati.
- mengusahakan yang terbaik. Tuhan memberi kapasitas kepandaian, bakat, keterampilan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Tidak semua orang pandai dan berbakat dalam segala hal, semua bidang. Namun ketika kita menerima sebuah tugas dan tanggung jawab. Mari lakukan yang terbaik.
Dari mereka saya belajar betapa berada di sekeliling mereka saya menjadi tidak mudah merasa lelah, walaupun mengajar mereka di penghujung hari saat badan sudah mulai lelah dan dihantam masalah sepanjang hari. Memasuki kelas mereka dan mengajar mereka menyegarkan saya kembali. It’s really refreshing. Seketika kelelahan itu luruh dan kekuatan saya diperbarui. I was energized. Saya bertemu Energizer yang me-recharge energi saya.
Sepanjang tahun-tahun yang saya alami bersama mereka, terlahir begitu banyak inspirasi berupa materi ajar, permainan-permainan untuk tujuan pembelajaran, dan metode-metode yang saya dapatkan di pelatihan-pelatihan menjadi kenyataan di kelas mereka. Dalam rentangan yang sangat bervariasi saya menerima karya-karya hasil belajar mereka. Semuanya membuat saya terharu karena beberapa di antara mereka melakukan jauh melebihi pengharapan saya, beberapa lainnya melakukan melakukan semaksimal yang mereka bisa. Sungguh bagi seorang guru itu adalah kado yang indah.





Saat berada di sekitar Energizers kita akan merasakan adanya optimisme, pengharapan, semangat, kepercayaan diri, dan kreatifitas untuk melakukan sesuatu. Siapapun kita, apapun status kita, dan di manapun posisi kita, kita selalu bisa memilih untuk menjadi orang-orang yang memberikan energi bagi sekitar kita atau justru menghabiskan energi orang-orang di sekitar kita.
 |
|
Tentu saja kita tidak bisa memaksa orang di sekitar kita menjadi Energizers. Namun kita bisa mencoba menjadi Energizers. Mari kita kembangkan karakter-karakter positif supaya kehidupan kita bisa “membangkitkan energi” bagi sekitar kita. Lewat perkataan, tindakan, dan tingkah laku kita; mari kita menjadi Energizers.
Di tengah kondisi Pandemi Covid 19, begitu banyak duka dan derita yang muncul, melahirkan keluhan dan omelan. Apakah kita akan melakukan yang sama? Mari kita melihat keberadaan diri kita masing-masing. Apakah dengan berada di sekitar kita, orang-orang menjadi putus asa dan bersikap negatif atau sebaliknya?
Selamat menjadi para Energizers, memberi dampak yang positif tanpa henti.
I dedicate this post for my beloved Energizers Immanuel JHS’ alumni 2014. Thanks for great experiences in learning.
Terima kasih juga untuk guru-guru hebat pemrakarsa Diklat Online di manapun berada. Thanks for being great Energizers